Bab ini membahas mengenai ekonomi derivatif dan
transaksi mata uang asing yang bukan merupakan bagian dari transaksi indung
nilai (hedge transaction). Kemudian, mengenalkan beberapa konsep mengenai
resiko dan bagaimana derivatif dapat mengelola berbagai resiko, serta
memaparkan perbedaan dari jenis-jenis derivatif. Terakhir, bab ini akan
mendiskusikan konsep dan transaksi yang melibatkan mata uang asing- transaksi
denominasi.
LO 1 : Derivatif
Derivatif merupakan cakupan dari
sekuritas keuangan. Pengertian lainnya, derivative merupakan kontrak finansial
antara dua atau lebih pihak guna memenuhi janji dalam jual beli aset atau
komoditas. Karakteristik khusus dari derivatif adalah nilai kontrak derivatif
bagi investor yang berhubungan secara langsung dengan fluktuasi harga,
tingkatan, atau beberapa variabel lainnya. Kontrak derivative ini dapat
digunakan untuk batasan harga atau tingkat fluktuasi dalam pembukaan bisnis. Tingkat
bunga, harga komoditi, tingkat pertukaran mata uang asing, dan harga stok
adalah jenis-jenis harga dan tingkat resiko pada lindung nilai perusahaan. Perusahaan
menggunakan kontrak derivative untuk mengurangi kerawanan pada arus kas, nilai
pasar aset dan kewajiban, dan pendapatan dari perubahan harga barang, komoditi,
dan instrument keuangan yang dibeli, dijual, atau diinvestasikan. Bentuk-bentuk
dari instrumen derivative adalah option
contract, forward contract, futures contract, dan swap.
LO 2 : Transaksi Lindung Nilai
Lindung nilai merupakan istilah
yang digunakan untuk menggambarkan kombinasi posisi yang ada dan kontrak
derivatif yang didesain untuk mengelola resiko perusahaan dengan menjamin
posisi yang kosong. Dengan kata lain, lindung nilai adalah sebagai suatu
investasi yang dilakukan khususnya untuk mengurangi atau meniadakan resiko pada
investasi lain. Ini merupakan suatu strategi untuk mengurangi resiko bisnis
yang tak terduga.
Forward
contract atau kontrak serah
adalah suatu persetujuan antara dua pihak untuk menjual atau membeli suatu aset
di suatu waktu yang telah ditetapkan sebelumnya. Oleh karena itu, tanggal
penjualan dan tanggal penyerahan barang dilakukan berbeda. Kontrak ini
digunakan untuk mengendalikan dan meminimalkan resiko seperti resiko perubahan
nilai mata uang. Contoh dari jenis kontrak ini adalah transaksi mata uang atau
komoditi.
Net
settlement mengijinkan pembayaran
tunai maka merupakan bagian yang sama dengan komoditi ekonomi yang telah dilakukan
jika pengiriman telah dilakukan. Misalnya, suatu perusahaan minyak ingin
mengurangi resiko perubahan harga di masa depan dan kontrak dengan speculator
harga minyak untuk menjual 10.000 barrel dengan $100 per barrel dalam 3 bulan.
Dalam tiga bulan, ketika kontrak ditentukan, minyak dijual dengan harga pasar
mulai dari $110 per barrel. Karena perusahaan menetapkan $100 per barrel,
speculator diperlukan untuk memberi 10.000 barrel minyak dalam pertukaran untuk
$100 per barrel atau menentukan kontrak. Maka speculator akan membayar
perusahaan sebesar $100.000 {($110-$100) x 10.000 barrel} untuk menentukan
kontrak. Perusahaan akan membeli minyak pada pasar terbuka dengan harga $110
per barrel ($100 untuk perusahaan dan $10 untuk speculator).
Future
contracts (kontrak berjangka) dan forward
contract mempunyai karakteristik kontrak yang sama, kecuali pada future berbeda dengan forward contract mengenai bagaimana
menyetujui kontrak tersebut terniaga dengan mudah di dalam pasar. Kontrak
berjangka merupakan suatu kontrak standard yang diperjualbelikan pada bursa
berjangka yang digunakan untuk membeli atau menjual aset dari instrument
keuangan pada tanggal di masa depan dengan harga tertentu. Istilah tanggal di
masa depan tersebut dapat disebut pula dengan tanggal penyerahan (delivery date) atau tanggal
penyeselesaian akhir (final settlement
date).
Options
(Opsi) adalah hak yang didasarkan
pada suatu perjanjian utuk membeli atau menjual komoditi surat berharga
keuangan atau mata uang asing pada tingkat harga yang telah disetujui pada
setiap waktu dalam masa kontrak. Opsi digunakan untuk mengurangi resiko dan
sekaligus memaksimalkan keuntungan dengan daya ungkit lebih besar. Terdapat dua
jenis opsi, yaitu opsi beli dan opsi jual. Opsi beli (call option) merupakan hak yang digunakan untuk membeli aset pada
harga yang telah disepakati (strike price)
dalam jangka waktu tertentu yang disepakati.Sebaliknya, opsi jual (put option) adalah hak untuk menjual
aset pada harga yang telah disepakati dalam jangka waktu tertentu.
Swap
(tukar menukar) merupakan suatu
instrument derivatif, dimana terdapat dua puhak saling mempertukarkan suatu
aliran arus kas dengan aliran arus kas lainnya. Swap dihitung berdasarkan suatu
nilai absolut (notional amount). Nilai absolut yaitu nilai nominal yang digunakan
untuk menghitung pembayaran terhadap suatu swap dan produk manajemen resiko lainnya.
Setelah mengetahui definisi dari
istilah-istilah tersebut, pertanyaannya adalah kapankah kita mementukan untuk
menggunakan kontrak-kontrak tersebut? Pertanyaan tersebut dapat kita bahas
menggunakan ilustrasi seperti berikut.
Diasumsikan perusahaan Gre adalah
perusahaan tambang tembaga, yang menambang dan menjual 100.000 pounds tembaga
sampai dengan empat kuarter selanjutnya dan akan menjual produknya yang selesai
diproduksi pada akhir kuarter ini. Gre menetapkan biaya tetap $25.000.000 dan
biaya variabel $39 per pound. Gre membutuhkan $28.900.000 untuk biaya,
$25.000.000 biaya tetap dan $3.900.000 untuk variabel untuk membuat break-even
point.pendapatan break-even $289 per pound.
Pendapatan
per Pounds
|
Laba
(Rugi)
|
$ 310
|
$
2.100.000
|
$ 300
|
1.100.000
|
$ 289
|
-
|
$ 250
|
(3.900.000)
|
$ 200
|
(8.900.000)
|
Gre memutuskan untuk menjual
produksi masa mendatangnya dengan menggunakan forward contract dengan perusahaan Bro untuk menyerahkan 100.000
pounds tembaga dalam satu tahun pada harga $300 per pounds. Apabila biaya yang
diproyeksikan benar, gre mengetahui bahwa $300 akan mengenerasikan laba dan
resiko fluktuasi pada harga jual akan dipindahkan kepada Bro. Bro seperti
speculator yang mengambil resiko, dan berharap harga jual akan lebih tinggi
dari $300 dalam jangka waktu satu tahun ini, namun juga mengharap resikonya
lebih rendah dari $300. Atau Bro dapat menggunakan tembaga untuk produksinya
sendiri dan mencoba mengelola biaya dengan cara yang sama dengan mengelola
pendapatan.
Harga
pasar per pounds
|
Harga
Forward per pounds
|
Laba
(Rugi) tanpa lindung nilai
|
Laba
(Rugi) ekonomi dlm forward
|
Pendapatan
ekonomi dgn lindung nilai
|
$ 310
|
$ 300
|
$ 2.100.000
|
$
(1.000.000)
|
$ 1.100.000
|
$ 300
|
$ 300
|
1.100.000
|
-
|
1.100.000
|
$ 289
|
$ 300
|
-
|
1.100.000
|
1.100.000
|
$ 250
|
$ 300
|
(3.900.000)
|
5.000.000
|
1.100.000
|
$ 200
|
$ 300
|
(8.900.000)
|
10.000.000
|
1.100.000
|
Gre melaporkan pendapatan sebesar $
1.100.000 dapat dipindahkan dalam laba/rugi yang berhubungan dengan kontrak
forward dan bila tidak ada lindung nilai tiap harga. Sementara pada kolom Laba(Rugi)
ekonomi dalam forward tersebut didapatkan apabila harga pasar $310 dan Gre
menerima $300 maka akan rugi $10 (dikali 100.000 pounds) menjadi total
1.000.000. Namun apabila tidak ada lindung nilai, Gre akan menerima laba $
2.100.000 dan pendapatan $310 per pounds. Contoh tersebut menunjukkan bahwa
laba/rugi dalam forward berlawanan dengan laba/rugi tanpa lindung nilai dan
dapat digunakan secara efektif untuk mengeliminasi resiko harga pendapatan di
beberapa tingkatan harga.
Dalam contoh selanjutnya Gre akan
menggunakan put option (opsi jual).
Gre akan melepaskan asetnya berupa tembaga dengan harga $300. Gre memindahkan
resiko harga pasar yang lebih rendah kepada penjual opsi namun tetap mendapat
manfaat dari harga yang lebih tinggi dari harga opsi yaitu $300. Diasumsikan
harga opsi $10.50 per pounds dan harga yang kesepakatan $300 atau diatas harga
kesepakatan. Akan tetapi, Gre akan menjual tembaga pada harga pasar $340. Gre akan menerima pendapatan $329.50 per
poundssetelah biaya opsi tersedia. Pendapatan Gre lebih rendah daripada saat
tidak menggunakan lindung nilai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar