DAYA SAING PT. ASIA PACIFIC FIBERS
Tugas Individu
Program Studi: Strata I Akuntansi
Disusun Oleh:
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2016
KATA
PENGANTAR
Penggunaan strategi
tidak terlepas dari berbagai pertimbangan baik factor internal maupun
eksternal. Strategi akan menjadi alat yang efektif ketika
pertimbangan-pertimbangan yang dibutuhkan telah diproyeksikan dengan benar.
Oleh karena itu, pada Tugas Akhir ini membahas mengenai bagaimana perusahaan
menentukan dan menghitung strategi dengan benar, menggunakan analisis bisnis
EFE (External Factor Evaluation) dan
IFE (Internal Factor Evaluation)
serta dengan membandingkan perusahaan pesaing lain dengan menentukan CPM (Competitive Profile Matrix). Setelah
menganalisis, dapat ditentukan formulasi strategi melalui SPACE matriks dan
QSPM matriks.
ABSTRAK
Tugas
akhir ini berjudul “Daya Saing PT Asia Pacific Fibers”. Latar belakang penulis
memilih judul tersebut adalah berdasarkan pada permasalahan yang dihadapi oleh
PT Asia Pacific Fibers dalam menjalankan operasionalnya yang memiliki banyak
kendala, baik eksternal maupun internal. Berdasarkan permasalahan tersebut penulis
membahas poin-poin berikut :
- Pengembangan tujuan perusahaan
- Analisis bisnis EFE (External Factor Evaluation) dan IFE (Internal Factor Evaluation)
- Membandingkan dengan 2 perusahaan pesaing untuk menentukan CPM (Competitive Profile Matrix).
- Penggunaan strategi SPACE matriks
- Penggunaan QSPM matriks
- Implementasi Strategi
Penulis menyimpulkan
bahwa PT Asia Pacific Fibers mempunyai potensi untuk mengembangkan usahanya
dilihat dari kekuatan internal dan eksternal yang dimiliki dan kepeduliannya
terhadap karyawan membuat bisnis dapat berkelanjutan.
DAFTAR
ISI
- Kata Pengantar ………………………………………………….……………..i
- Abstrak…………………………………………….…………………………...ii
- Daftar isi……………………………………………………….……………….iii
- Deskripsi PT Asia Pacific Fibers………………………………………………1 – 2
- Pengembangan Tujuan Perusahaan…………………………………....……….3 – 4
- Analisis Bisnis………………………………………………………...………..5 – 9
- Formulasi Strategi………………………………………………………..…….10 – 12
- Implementasi Strategi……………………………………………………..……13 - 14
DESKRIPSI
PT
ASIA PACIFIC FIBERS
- Penjelasan Visi dan Misi Perusahaan
Sebagai perusahaan produsen polyester
terkemuka di Indonesia, PT Asia Pacific Fibers mempunyai visi dan misi yang
dapat diintegrasikan kepada semua karyawan dari level rendah sampai tertinggi,
hal ini merupakan strategi perusahaan untuk bersaing di pasar local maupun
internasional.
Visi PT Asia Pacific
Fibers adalah : ” Menjadi salah satu perseroan kelas dunia dengan penciptaan
produk terbaik secara konsisten menyediakan produk-produk yang senantiasa
memuaskan pelanggan.”
Sedangkan misi PT Asia
Pacific Fibers adalah : “Untuk menciptakan keunggulan bersaing berupa
penciptaan produk yang berkualitas prima dengann biaya yang kompetitif dan
upaya tepat waktu serta inovasi produk yang bersinambungan.”
Sementara, tujuan dari
perusahaan ini adalah : Menjadi industri terkemuka dalam
pembuatan bahan polyester.
- Gambaran Umum Bisnis PerusahaanPT Asia Pacific Fibers dahulunya bernama PT Polysindo Eka Perkasa didirikan pada tanggal 15 Februari 1984 dan memulai kegiatan komersialnya pada tahun 1986. Kantor pusat PT Asia Pacific Fibers berada di Kendal, Jawa Tengah dan fasilitas pabrik PTA, polymer dan fiber berada di Karawang, Jawa Barat. Sementara kantor perwakilan terletak di Gedung “The East”, lantai 35, Jl Lingkar Mega Kuningan Kav. E-3 No.1, Jakarta.Induk usaha perusahaan ini adalah Damiano Investment BV., yang didirikan di Belanda. Sementara induk usaha utama adalah ADM Capital dan Spinnaker Capital Group yang masing-masing berdomisili di Hong Kong dan Inggris. Pemegang saham yang mempunyai 5% atau lebih saham Asia Pacific Fibers diantaranya : Damiano Investment BV (55,73%), KYOA Investment Limited (6,69%) dan PT Multikarsa Investama (5.68%).Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan perusahaan adalah meliputi industry kimia dan serat sintetis, pertenunan dan perajutan serta industry tekstil lainnya. Produk-produk yang dihasilkan meliputi PTA (Purified Terephthalic Acid), polyester chips, staple fiber, filament yarn, dan performance fabrics.Pada tanggal 14 Desember 1990, PT Asia Pacific Fibers memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham POLY (IPO) kepada masyarakat sebesar 12.000.000 dengan nilai nominal Rp 1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp 8.900,- per saham. Saham-saham tersebut dicatat pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tatnggal 12 Maret 1991.PT Asia Pacific Fibers mempunyai anak usaha yang sedang dalam proses likuidasi, yaitu Texmaco Jaya Tbk yang dinyatakan pailit pada tahun 19 Agustus 2011. Texmaco Jaya Tbk (TEJA) di delisting dari Bursa Efek Indonesia pada tanggal 10 Oktober 2008.
PENGEMBANGAN TUJUAN PERUSAHAAN
PT Asia Pacific
merupakan produsen fiber ternama di Indonesia. Produk-produk berbasis polyester
tanpa henti berada di bawah tekanan akibat kelebihan kapasitas, dan melemahnya
permintaan di pasar utama China. Margin PTA yang mulai turun pada tahun 2012
masih tetap di bawah tingkat biaya pada tahun 2015. Berlanjutnya koreksi harga
komoditas yang dipicu oleh jatuhnya harga minyak mentah dan volatilitas telah
mendorong turunnya produk-produk berbasis polyester dan turunnya marjin secara
signifikan.
Ketidakpastian pasar
pada harga komoditas dan berkurangnya permintaan domestic karena perlambatan
ekonomi sepanjang tahun berdampak negative pada sektor manufaktur domestic dan
sektor TPT mengalami dampak paling buruk. Industry ini tetap lesu disertai
penurunan konsumsi sektor retail. Meskipun hal ini merugikan perdagangan,
perseroan mampu mempertahankan operasional dua pabrik pada kapasitas yang cukup
optimal dengan standar efisiensi yang tinggi, didukung oleh permintaan yang
berkelanjutan dari basis pelanggan domestic yang kuat.
Factor lain yang
memberi dampak pada penurunan marjin adalah kerugian operasional perusahaan
yaitu kegiatan operasional pabrik PTA. Hal yang harus dilakukan perusahaan
adalah menghentikan kegiatan operasional PTA akibat perdagangan saat ini dan
untuk memenuhi kebutuhan PTA dari pihak luar. Fasilitas produksi PTA perlu
diubah untuk meningkatkan efisiensi yang setara dengan fasilitas produksi
dengan teknologi terbaru.
Meskipun terdapat
Kendala keuangan, perusahaan berkomitmen untuk terus bergerak menuju arah
strategis diversifikasi produk dan pasar dengan tetap berfokus pada peningkatan
volume dan nilai tambah produk ke segmen pasar baru.
Serat dan benang
filament akan menjadi produk unggulan yang kompetitif disbanding kapas dan
serat alami meskipun marjin komoditas mengalami tekanan, hal ini disebabkan
lemahnya prospek minyak mentah dan penurunan harga polyester. Oleh karena itu,
produk Performance Fabric diperkirakan mengalami pertumbuhan yang signifikan
yang semakin berkembang di Asia untuk konsumsi di tekstil rumah, konstruksi
bangunan, pakaian olahraga, dan kain non-woven untuk produk kesehatan dan
kebersihan.
Perusahaan dengan
kemampuan yang baru dibangun untuk meningkatkan volume produk khusus (benang
berwarna/PBT) untuk aplikasi tekstil interior rumah dan otomotif dan strategi
untuk sumber PTA dengan formula harga yang kompetitif, akan mampu menghadapi
persaingan dan mempertahankan pangsa pasarnya selain membuat masuk ke segmen
pasar baru. Hal ini pada gilirannya akan memungkinkan perusahaan untuk
mempertahankan dan meningkatkan kinerja keuangan dalam jangka panjang.
Restrukturisasi utang
terjamin yang belum ada penyelesaian terus menjadi hambatan untuk bergerak maju
dan melaksanakan rencana pertumbuhan. Pasca melakukan restrukturisasi, posisi
keuangan perusahaan akan meningkat secara signifikan dengan posisi utang yang
dibawa ke tingkat yang layak. Hal ini akan memungkinkan perusahaan untuk
mendapatkan pendanaan dari pasar untuk memenuhi investasi jangka pnedek dan
panjang untuk mengimplementasikan rencana pertumbuhannya.
ANALISIS BISNIS
- External Faktor Evaluation (EFE) Matrix Dan Internal Faktor Evalution (IFE) Matrix
Kedua matriks tersebut merupakan matriks portofolio yang akan memetakan
posisi bisnis dalam diagram skematik yang dibagi dalam 9 sel. Matriks ini
disusun berdasarkan 2 dimensi, yaitu total terbobot dari matriks IFE (Internal Faktor Evaluation) dan EFE (External Faktor Evaluation) pada sumbu
vertikal. Matriks IFE digunakan untuk mengevaluasi faktor-faktor internal untuk
melihat kekuatan dan kelemahan utama perusahaan terhadap fungsi-fungsi bisnis,
sedangkan matriks EFE memungkinkan perencana strategi untuk mengevaluasi faktor-faktor
eksternal, seperti : ekonomi, politik, social, teknologi dan kondisi
persaingan. Analisa ini mempunyai skala 100 hingga 400 pada setiap sumbu.
Matriks evaluasi faktor eksternal (EFE) memungkinkan para penyusun strategi
untuk merangkum dan mengevaluasi informasi ekonomi, social, budaya, demografi,
lingkungan, poltik, pemerintah, hukum, teknologi, dan persaingan. Berapa pun
banyaknya faktor yang dimasukkan dalam matriks EFE, total rata-rata tertimbang
berkisar antara yang terendah 1,0 dan tertinggi 4,0 dengan rata-rata 2,5. Total
rata-rata tertimbang dibawah 2,5 menggambarkan strategi perusahaan saat ini
tidak memanfaatkan peluang atau tidak menghindari ancaman eksternal, sementara
total nilai di atas 2,5 mengindikasikan bahwa perusahaan merespon sangat baik
terhadap peluang dan ancaman yang ada dalam industrinya. Dengan kata lain,
strategi perusahaan secara efektif mengambil keuntungan dari peluang yang ada
saat ini dan meminimalkan efek yang mungkin muncul dari
ancaman eksternal.
Faktor Kunci
Eksternal
|
Bobot
|
Bobot Relatif
|
Keterangan
|
Opportunity
|
|||
Merupakan market leader dari produk polyester, sehingga dapat
mendukung perusahaan untuk memperluas daerah pemasaran serta target pasar
|
4
|
0,2
|
Sangat penting
|
Pertumbuhan ekonomi yang berdampak pada peningkatan daya beli masyarakat akan
produk yang ditawarkan di pasar, operasional perusahaan menjadi lebih cepat
dan efektif
|
4
|
0,2
|
Sangat penting
|
Tingkat pendapatan yang meningkat akan meningkatkan daya beli masyarakat
|
3
|
0,15
|
Penting
|
Mempunyai pasar domestik dan pasar luar negeri
|
3
|
0,15
|
Penting
|
Threats
|
|||
Keterlambatan membayar kewajiban sehingga beban bunga yang harus dibayar
menjadi lebih besar
|
3
|
0,15
|
Penting
|
Peraturan pemerintah mengenai pajak dan kebijakan ekspor-impor
|
3
|
0,15
|
Penting
|
Total
|
20
|
1
|
Hasil skor dari matriks EFE diatas adalah 2,2 yang mencerminkan kekuatan
eksternal perusahaan tidak begitu kuat. Skor di bawah 2,5 mengindikasi
organisasi yang lemah secara eksternal dan di atas 2,5 mencirikan posisi
eksternal yang kuat.
Matriks evaluasi internal (IFE) menyediakan informasi penting bagi
perumusan strategi. Alat perumusan strategi ini meringkas dan mengevaluasi
kekuatan dan kelemahan utama dalam area-area fungsional bisnis, dan juga
menjadi landasan untuk mengidentifikasi serta mengevaluasi hubungan di antara
area tersebut.
Faktor Kunci
Internal
|
Bobot
|
Bobot Relatif
|
Keterangan
|
Strengths
|
|||
Mempunyai dana pinjaman yang jumlahnya cukup besar, perkembangan ekspansi
yang signifikan serta investasi yang masuk sebagai dana tambahan
|
3
|
0,14
|
Penting
|
Tidak terdapat banyak pesaing di pasar produk Polyester
|
4
|
0,18
|
Sangat penting
|
Tenaga kerja yang terampil dan professional berdampak positif bagi
perkembangan perusahaan
|
3
|
0,14
|
Penting
|
Tenaga kerja yang terampil akan mengurangi kebutuhan jumlah tenaga kerja
yang banyak
|
4
|
0,18
|
Sangat Penting
|
Weakness
|
|||
Persaingan produk baru apabila perusahaan tidak melakukan inovasi
|
4
|
0,18
|
Sangat Penting
|
Tidak ada pembatasan jumlah produk yang beredar sehingga permintaan pasar
berkurang
|
4
|
0,18
|
Sangat Penting
|
Total
|
22
|
1
|
Hasil akhir berupa skor bobot total adalah 3,72 mencirikan organisasi kuat
secara internal. Sementara bobot relatif tidak mempengaruhi kisaran bobot total
karena bobot selalu berjumlah 1. Ketika suatu internal merupakan kekuatan
sekaligus kelemahan organisasi, faktor tersebut harus dimasukkan dua kali dalam
IFE matriks.
Penilaian intuitif mengenai IFE matriks ini tidak boleh ditafsirkan sebagai
bukti bahwa teknik ini benar-benar tanpa celah. Pemahaman secara menyeluruh
mengenai faktor-faktor di dalamnya lebih penting daripada angka-angka yang ada.
- Competitive Profile Matrix (CPM)Kompetitif profil matriks mengidentifikasi pesaing utama suatu perusahaan serta menilai kekuatan dan kelemahan khusus dalam hubungannya dengan posisi strategi perusahaan. Bobot dan skor total baik matriks CPM maupun matriks EFE mempunyai arti yang sama. Namun, faktor keberhasilan penting dalam matriks CPM mencakup isu-isu internal maupun eksternal. Terdapat beberapa perbedaan antara matriks EFE dan CPM. Pada matriks CPM faktor-faktor keberhasilan penting, karena tidak mencakup data spesifik dan mungkin berfokus pada isu-isu internal yang ada pada perusahaan. Faktor-faktor keberhasilan dalam matriks CPM tidak dikelompokkan menjadi peluang dan ancaman seperti pada matriks EFE. Dalam matriks CPM, peringkat dan bobot total perusahaan-perusahaan pesaing sangat dapat dibandingkan dengan sampel.Pada pasar Polyester, penulis membandingkan PT Asia Pacific Fibers dengan PT Pan Brother dan Indorama Syntetics yang juga produsen berbasis polyester ternama di Indonesia. Persaingan antara ketiga perusahaan ini dapat dinilai seimbang karena masing-masing mempunyai pasar yang luas.
No
|
CSF
|
Bobot
|
Asia Pacific
Fibers
|
Pan Brother
|
Indorama
Syntetics
|
|||
Nilai
|
Total Nilai
|
Nilai
|
Total Nilai
|
Nilai
|
Total Nilai
|
|||
1
|
Kualitas jaringan
industry yang dibangun (memberdayakan teknologi yang tepat guna).
|
0,15
|
3
|
0,45
|
2
|
0,3
|
4
|
0,6
|
2
|
Kualitas
pelayanan yang diberikan kepada konsumen (barang, pusat pengaduan, harga).
|
0,2
|
2
|
0,4
|
3
|
0,6
|
4
|
0,8
|
3
|
Menjaga
hubungan baik dengan pemasok.
|
0,15
|
3
|
0,45
|
3
|
0,45
|
4
|
0,6
|
4
|
Memanfaatkan
pesaing sebagai tolak ukur untuk meningkatkan keunggulan bersaing.
|
0,15
|
2
|
0,3
|
2
|
0,3
|
4
|
0,6
|
5
|
Memfokuskan
usaha pada pasar yang potensial
|
0,15
|
1
|
0,15
|
1
|
0,15
|
4
|
0,6
|
6
|
Membangun
kekuatan keuangan untuk membiayai
setiap
aktivitas bisnis inti
|
0,2
|
1
|
0,2
|
1
|
0,2
|
4
|
0,8
|
Total
|
1
|
1,95
|
2
|
4
|
Bobot
dalam CPM menunjukkan kepentingan relative dari faktor untuk menjadi penentu
kesuksesan perusahaan dalam industry. Bobot berkisar dari 0,0 yang berarti
tidak penting dan 1,0 yang berarti penting. Yang berarti matriks di atas
menunjukkan total bobot adalah 1 yang berarti penting.
FORMULASI
STRATEGI
- Strategic Position and Action Evaluation (SPACE) MatrixMatriks posisi strategis dan aksi evaluasi atau analisis SPACE matriks adalah alat yang digunakan untuk mengevaluasi arti dan kebijaksanaan dalam rencana strategis tertentu. Analisis ini merupakan penilaian sistematis dari empat isu utama yang menyeimbangkan factor-faktor eksternal dan internal yang harus menentukan tema umum strategi eksternal dan internal.SPACE matriks telah terwujud sebagai instrumen yang dominan dalam merumuskan strategi alternatif yang didasarkan dalam empat unsur penting yang disebut kuadran dari SPACE matriks. Pertama, dimensi internal yaitu kekuatan keuangan (FS) dan keunggulan kompetitif (CA) dan dua lainnya adalah dimensi eksternal yaitu lingkungan stabilitas (ES) dan kekuatan industry (IS). Empat kuadran ini merupakan ketepatan strategi yang akan dipilih oleh perusahaan seperti startegi agresif, konservatif, defensive, atau kompetitif.
Kekuatan Keuangan
|
Peringkat
|
Rata
- Rata
|
ROA
|
+5
|
|
Leverage
|
+4
|
|
Likuiditas
|
+6
|
|
Arus kas
|
+5
|
|
+5.00
|
||
Keunggulan
Kompetitif
|
||
Kualitas Produk
|
-1
|
|
Market
Share
|
-1
|
|
Brand
and image
|
-3
|
|
Siklus produk
|
-2
|
|
-1.75
|
||
Lingkungan
Stabilitas
|
||
Inflasi
|
-2
|
|
Teknologi
|
-1
|
|
Elastisitas permintaan
|
-2
|
|
Pajak
|
-4
|
|
-2.25
|
||
Kekuatan
Industri
|
||
Rintangan untuk masuk ke pasar
|
+6
|
|
Pertumbuhan potensial
|
+4
|
|
Akses untuk pembelanjaan
|
+4
|
|
konsolidasi
|
+5
|
|
+4.75
|
Dari data di
atas dapat diperoleh titik koordinat vector :
x-axis (CA + IS)
= +3
y-axis (ES + FS)
= +2.75
dapat diperoleh
koordinat xy adalah {(+3) , (+2.75)}
- Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM)Matriks perencanaan strategis kuantitatif atau analisis QSPM dirancang untuk menentukan daya Tarik relative dari berbagai tindakan alternatif. Matriks ini merupakan alat analisis yang memungkinkan para penyusun strategi mengevaluasi berbagai strategi alternatif secara objektif berdasarkan pada factor-faktor keberhasilan dari eksternal dan internal yang telah diidentifikasi sebelumnya.
Faktor-faktor
utama
|
Pengembangan
Pasar
|
Penetrasi
Pasar
|
|||
Peluang
Eksternal
|
Bobot
|
AS
|
TAS
|
AS
|
TAS
|
Market leader dari produk polyester
|
0,2
|
4
|
0,8
|
4
|
0,8
|
Pertumbuhan ekonomi yang
berdampak pada peningkatan daya beli masyarakat
|
0,2
|
3
|
0,6
|
4
|
0,8
|
Tingkat pendapatan yang
meningkat
|
0,15
|
3
|
0,45
|
3
|
0,45
|
Mempunyai pasar domestik dan
pasar luarnegeri
|
0,15
|
4
|
0,60
|
3
|
0,45
|
Ancaman
Eksternal
|
Bobot
|
AS
|
TAS
|
AS
|
TAS
|
Terlambat membayar kewajiban
|
0,15
|
4
|
0,60
|
2
|
0,30
|
Peraturan pajak pemerintah dan kebijakan ekspor-impor
|
0,15
|
3
|
0,45
|
2
|
0,30
|
Jumlah
Bobot Kekuatan Eksternal
|
1,00
|
||||
Kekuatan
Internal
|
Bobot
|
AS
|
TAS
|
AS
|
TAS
|
Besarnya dana pinjaman
|
0,14
|
4
|
0,42
|
4
|
0,42
|
Tidak terdapat banyak pesaing
|
0,18
|
3
|
0,54
|
4
|
0,72
|
Tenaga kerja yang terampil
dan professional
|
0,14
|
3
|
0,42
|
2
|
0,28
|
Tidak memerlukan tenaga kerja yang banyak
|
0,18
|
3
|
0,54
|
2
|
0,36
|
Kelemahan
Internal
|
Bobot
|
AS
|
TAS
|
AS
|
TAS
|
Persaingan produk baru
|
0,18
|
4
|
0,72
|
4
|
0,72
|
Tidak ada batasan jumlah produk yang beredar
|
0,18
|
4
|
0,72
|
4
|
0,72
|
Jumlah
Bobot Kekuatan Internal
|
1,00
|
||||
Jumlah
Keseluruhan TAS
|
6,86
|
6.32
|
Dari tabel di atas, terdiri dari dua strategi
alternatif yaitu pengembangan pasar dan penetrasi pasar sebagai pertimbangan PT
Asia Pacific. Jumlah keseluruhan daya Tarik total adalah 6,86 dan 6,32 yang
mengindikasikan perusahaan lebih memilih strategi pengembangan pasar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar