Pusat Biaya Kebijakan
Istilah dalam pusat biaya kebijakan ini tidak
menyiratkan bahwa penilaian manajer mengenai biaya optimal tidak logis atau
sembrono, karena hasil tidak dapat diukur dengan istilah monetary. Padahal
keputusan manajer mengenai kebijakan khusus diperoleh dari pertanyaan : apakah
menandingi atau melebihi usaha pemasaran competitor, tingkat pelayanan
perusahaan seharusnya disediakan untuk konsumen, dan jumlah anggaran belanja
yang tepat untuk R&D, rencana keuangan, hubungan publik serta kegiatan
lainnya.
Senior manajer dari setiap perusahaan saling
menyakinkan bahwa keputusan respektif mereka terhadap jumlah karyawan adalah
tepat, tapi tidak ada cara objektif untuk menilai dengan benar serta keputusan
yang sesuai dengan kondisi dengan perbedaan dalam ukuran yang mencerminkan
perbedaan antara kedua perusahaan.
Perbedaan antara anggaran dan biaya sebenarnya tidak
mengukur efisiensi. Namun terdapat perbedaan sederhana antara anggaran
pemasukan dengan pemasukan sesungguhnya dan tidak menggabungkan nilai
pengeluaran. Apabila biaya sebenarnya tidak melebihi jumlah anggaran berarti
manajer menerapkan pengeuaran dibawah anggaran.
Karakteristik Pengelolaan Umum
Perencanaan
Anggaran
Manajer membuat keputusan untuk pusat biaya
kebijaksanaan dengan mempertimbangkan apakah mengusulan anggaran operasi
mewakili biaya unit kinerja tugas secara efektif. Namun pada kondisi yang
berbeda, manajemen merumuskan anggaran untuk pusat biaya kebijakan dengan
menentukan besarnya pekerjaan yang diperlukan untuk menyelesaikan. Penyelesaian
pekerjaan bagi pusat biaya kebijakan dibagi menjadi dua kategori umum yaitu
berkelanjutan dan khusus. Pekerjaan berkelanjutan selesai secara konsisten dari
tahun ke tahun seperti persiapan laporan keuangan oleh pengelola kantor.
Sementara, pekerjaan khusus adalah proyek “one-shot” seperti pengembangan dan
penginstallan sistem penganggaran profit pada divisi baru yang membutuhkan.
Fungi perencanaan untuk pusat biaya kebijakan
biasanya mempengaruhi satu dari dua cara berikut :
Anggaran Inkremental. Berdasar nilai awal yang telah disesuaikan dengan
inflasi serta antisipasi perubahan beban pekerjaan dan biaya pekerjaan yang
sebanding pada unit yang sama. Mempunyai dua kekurangan yaitu, tingkat belanja
yang disetujui dan tidak diperiksa kembali sampai proses perencanaan anggaran.
Kedua, manajer ingin menambah tingkat pelayanan dan cenderung meminta sumber
daya tambahan.
Tinjauan Berbasis Nol. Pendekatan alternative penganggaran untuk membuat
penelitian setiap pusat biaya kebijakan pada daftar penjadwalan, yang akan
ditinjau setiap lima tahun atau lebih. Pendekatan ini menggunakan tiga
pertanyaan dasar, yaitu : (1) haruskah fungsi membawahi tinjauan kinerja secara
keseluruhan? (2) Harus pada tingkat kualitas seberapa? (3) haruskah fungsi
dilakukan dengan cara ini? (4) Harus berapa banyak biaya?
Perubahan Biaya.
Perubahan biaya terjadi sebab para manajer cenderung
untuk menyetujui perubahan yang terkait dengan perubahan volume pernjualan yang
telah direncanakan.
Jenis Pengendalian Keuangan
Pengendalian keuangan pada pusat biaya kebijakan
berbeda dengan pusat biaya teknik yang dilakukan dengan membuat biaya standar
kemudian dibandingkan dengan biaya sebenarnya. Pengendalian pada pusat biaya
kebijakan didasarkan pada persetujuan manajer saat berpartisipasi menyusun
perencanaan.
Pengukuran Kinerja
Tugas
utama dari manajer pusat biaya kebijakan adalah menetapkan bagaimana hasil
diinginkan. Sudah seharusnya pengeluaran dilakukan sesuai dengan anggaran,
apabila lebih besar dari anggaran berarti ada yang perlu diuji. Sementara,
apabila lebih kecil dari anggaran berarti terdapat kegiatan yang tidak
dilakukan. Pengendalian ini ditekankan pada pengukurankinerja non finansial,
misalnya kualitas pelayanan yang dapat dilihat dari kepuasan pelanggan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar