Senin, 11 September 2017

Sistem Pengendalian Manajemen : Pusat Biaya Kebijakan


Pusat Biaya Kebijakan

Istilah dalam pusat biaya kebijakan ini tidak menyiratkan bahwa penilaian manajer mengenai biaya optimal tidak logis atau sembrono, karena hasil tidak dapat diukur dengan istilah monetary. Padahal keputusan manajer mengenai kebijakan khusus diperoleh dari pertanyaan : apakah menandingi atau melebihi usaha pemasaran competitor, tingkat pelayanan perusahaan seharusnya disediakan untuk konsumen, dan jumlah anggaran belanja yang tepat untuk R&D, rencana keuangan, hubungan publik serta kegiatan lainnya.

Senior manajer dari setiap perusahaan saling menyakinkan bahwa keputusan respektif mereka terhadap jumlah karyawan adalah tepat, tapi tidak ada cara objektif untuk menilai dengan benar serta keputusan yang sesuai dengan kondisi dengan perbedaan dalam ukuran yang mencerminkan perbedaan antara kedua perusahaan.

Perbedaan antara anggaran dan biaya sebenarnya tidak mengukur efisiensi. Namun terdapat perbedaan sederhana antara anggaran pemasukan dengan pemasukan sesungguhnya dan tidak menggabungkan nilai pengeluaran. Apabila biaya sebenarnya tidak melebihi jumlah anggaran berarti manajer menerapkan pengeuaran dibawah anggaran.

 

Karakteristik Pengelolaan Umum

Perencanaan Anggaran

Manajer membuat keputusan untuk pusat biaya kebijaksanaan dengan mempertimbangkan apakah mengusulan anggaran operasi mewakili biaya unit kinerja tugas secara efektif. Namun pada kondisi yang berbeda, manajemen merumuskan anggaran untuk pusat biaya kebijakan dengan menentukan besarnya pekerjaan yang diperlukan untuk menyelesaikan. Penyelesaian pekerjaan bagi pusat biaya kebijakan dibagi menjadi dua kategori umum yaitu berkelanjutan dan khusus. Pekerjaan berkelanjutan selesai secara konsisten dari tahun ke tahun seperti persiapan laporan keuangan oleh pengelola kantor. Sementara, pekerjaan khusus adalah proyek “one-shot” seperti pengembangan dan penginstallan sistem penganggaran profit pada divisi baru yang membutuhkan.

Fungi perencanaan untuk pusat biaya kebijakan biasanya mempengaruhi satu dari dua cara berikut :

Anggaran Inkremental. Berdasar nilai awal yang telah disesuaikan dengan inflasi serta antisipasi perubahan beban pekerjaan dan biaya pekerjaan yang sebanding pada unit yang sama. Mempunyai dua kekurangan yaitu, tingkat belanja yang disetujui dan tidak diperiksa kembali sampai proses perencanaan anggaran. Kedua, manajer ingin menambah tingkat pelayanan dan cenderung meminta sumber daya tambahan.

Tinjauan Berbasis Nol. Pendekatan alternative penganggaran untuk membuat penelitian setiap pusat biaya kebijakan pada daftar penjadwalan, yang akan ditinjau setiap lima tahun atau lebih. Pendekatan ini menggunakan tiga pertanyaan dasar, yaitu : (1) haruskah fungsi membawahi tinjauan kinerja secara keseluruhan? (2) Harus pada tingkat kualitas seberapa? (3) haruskah fungsi dilakukan dengan cara ini? (4) Harus berapa banyak biaya?

Perubahan Biaya.

Perubahan biaya terjadi sebab para manajer cenderung untuk menyetujui perubahan yang terkait dengan perubahan volume pernjualan yang telah direncanakan.

Jenis Pengendalian Keuangan

Pengendalian keuangan pada pusat biaya kebijakan berbeda dengan pusat biaya teknik yang dilakukan dengan membuat biaya standar kemudian dibandingkan dengan biaya sebenarnya. Pengendalian pada pusat biaya kebijakan didasarkan pada persetujuan manajer saat berpartisipasi menyusun perencanaan.

Pengukuran Kinerja

Tugas utama dari manajer pusat biaya kebijakan adalah menetapkan bagaimana hasil diinginkan. Sudah seharusnya pengeluaran dilakukan sesuai dengan anggaran, apabila lebih besar dari anggaran berarti ada yang perlu diuji. Sementara, apabila lebih kecil dari anggaran berarti terdapat kegiatan yang tidak dilakukan. Pengendalian ini ditekankan pada pengukurankinerja non finansial, misalnya kualitas pelayanan yang dapat dilihat dari kepuasan pelanggan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar