Representative
Samples
Auditor harus memperoleh sampel
representative supaya dapat memilih sampel dari suatu populasi. Sampel respresentatif
adalah sampel yang memiliki karakteristik mirip dengan populasinya sehingga
dapat mewakili populasinya sendiri. Dengan kata lain, sampel tersebut dapat
mewakili hal yang tidak mempunyai sampel. Misalnya, pada pengendalian internal
yang harus melampirkan dokumen pengiriman untuk setiap duplikat faktur
penjualan, tapi terdapat kesalahan sekitar 3 %. Jika auditor mengambil 100
sampel faktur penjualan dan menemukan 3 tiga dokumen tanpa dokumen pengiriman
maka sampel disebut representative tinggi. Jika hanya menemukan dua atau empat
disebut reasonable representative
(layak). Atau apabila tidak menemukan kesalahan, sampel tersebut disebut non
representative.
Pada setiap hasil sampel yang
non representative dapat menjadi kesalahan non sampling atau kesalahan
sampling. Resiko dari dua tipe kesalahan tersebut biasanya disebut resiko non sampling
dan resiko sampling. Nonsampling
risk (Risiko Non Sampling) adalah risiko bahwa pengujian audit tidak
dapat menemukan adanya penyimpangan dalam sampel. Penyebab risiko non sampling
adalah kegagalan auditor mengenali penyimpangan dan prosedur audit tidak
efektif. Sampling risk (Resiko Sampling) adalah risiko bahwa auditor membuat
kesimpulan yang salah karena sampel yang diambilnya tidak representatif.
Sampling risk merupakan risiko yang tidak bisa dihindari sebagai akibat dari
melakukan pengujian secara sampling
dimana tidak seluruh populasi diuji. Terdapat dua cara untuk
mengendalikan resiko samping, yaitu penyesuaian ukuran sampel dan menggunakan
metode pemilihan sampel yang memadai.
Statistical Versus
Nonstatistical Sampling and Probabilistic Versus Nonprobabilistic Sample
Selection
Metode sampling audit dapat
dibagi menjadi dua kategori yaitu statistical sampling dan nonstatistical
sampling. Dua kategori tersebut mempunyai persamaan yang merupakan tiga tahap
sebagai berikut :
1.
Perencanaan sampel
2.
Pemilihan sampel
dan melakukan pengujian
3.
Evaluasi hasil
pengujian
Perencanaan sampel bertujuan
untuk meyakinkan tes audit sudah sesuai dengan cara yang menyediakan resiko
sampling dan meminimalkan kemungkinan kesalahan non sampling. Pemilihan sampel
melibatkan penentuan bagaimana sampel dipilih dari suatu populasi. Mengevaluasi
hasil pengujian adalah menggambar kesimpulan berdasarkan pada tes audit.
Statistical
sampling menggunakan perhitungan resikosampling yang
dikuantifikasi dalam perencanaan sampel (langkah 1) dan evaluasi hasil (langkah
3). Nonstatistical sampling
tidak menggunakan perhitungan kuantifikasi. Item yang dipilih sebagai sampel
adalah item yang dipercaya auditor dapat memberikan informasi yang bermanfaat.
Pada tahap kedua (pemilihan
sampel dan melakukan pengujian) memakai probabilistic dan nonprobabilistic
sample. Auditor menggunakan Probabilistic
sample selection ketika pemilihan sampel dimana setiap anggota
populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel. Kemudian
pada Nonprobabilistic sample
selection saat pemilihan sampel dimana auditor menggunakan
professional judgment (pertimbangan profesional) dalam memilih anggota populasi
sebagai sampel.
Nonprobabilistic
Sample Selection Methods
Metode ini tidak berdasar pada probabilitas matematika, sehingga
pemilihan sampel probabilitas tidak menggunakan metode secara teknis. Dalam Directed
sample selection, pemilihan sampel yang didasarkan pada kriteria yang
ditentukan oleh pertimbangan profesional auditor. Kriteria tersebut meiputi : items
yang kemungkinan besar terdapat salah saji (misstatements), items yang berisi
anggota populasi dengan karakteristik tertentu, items yang memiliki nilai
moneter yang relatif tinggi.
Block sample selection adalah pemilihan item dalam populasi dengan membentuk
blok-blok terlebih dahulu. Misal, auditor akan mengambil 100 sampel. Auditor
membagi populasi menjadi 5 blok dan mengambil 20 item untuk tiap blok. Haphazard sample selection adalah
pemilihan item dalam populasi tanpa pertimbangan apapun dari auditor. Dalam
metode ini auditor tidak mempertimbangkan ukuran, sumber data, ataupun
karakteristik lainnya.
Probabilistic
Sample Selection Method
Metode ini digunakan pada
sampel probabilitas untuk mengukur resiko sampling. Auditor tidak menggunakan
penilaian tentang item sampel yang terpilih, empat metode yang dapat digunakan
diantaranya :
- A simple random sample. Metode pemilihan sampel dimana setiap anggota dari populasi mempunyai kesempatan untuk diambil sebagai sampel. Sampel ini dipilih dengan cara random number tables dan computer generation of random numbers.
- Systematic sample selection. Metode pemilihan sampel dimana auditor memilih sampel berdasarkan pada perhitungan interval populasi. Sementara, yang dimaksud dengan interval populasi adalah ukuran populasi dibagi jumlah sampel yang diinginkan.
- Probability proportional to size. Metode pemilihan sampel dimana kemungkinan anggota populasi untuk terpilih menjadi sampel tergantung dari Probability Proportional to Size (PPS). Jadi kemungkinan sebuah anggota populasi terpilih menjadi sampel tergantung dari probabilitas yang proporsional terhadap ukuran populasi.
- Stratified sample selection. Metode pemilihan sampel dimana populasi dibagi menjadi beberapa subpopulasi. Semakin besar ukuran subpopulasi semakin banyak jumlah sampel diambil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar